PELEPASAN BURUNG DAN BENIH IKAN DALAM RANGKA PERAYAAN TUMPEK UYE DI SMP NEGERI  2 SINGARAJA

PELEPASAN BURUNG DAN BENIH IKAN DALAM RANGKA PERAYAAN TUMPEK UYE DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA

Om Swastyastu.. 🙏

Dalam mendukung instruksi Gubernur Bali tentang perayaaan Tumpek Uye, SMP N 2 SINGARAJA hari ini Sabtu, 29 januari 2022 melaksanakan kegiatan :

1. Persembahyangan bersama ( Kepsek, waka, pengempon, perwakilan, guru, & pegawai, serta osis perwakilan siswa) sesuai protokol yg ketat.

2. Sambuatan/Arahan dari bapak kepala sekolah( Nyoman Purnayasa)

3. Dharma wacana oleh penglisir pura (Jro Mngku Gde i Gede Ariasa)

4. Pelepasan burung, ikan2 tawar(pantai pidade) sesuai habitannyaArti dan makna Tumpek Uye (Tumpek Kandang)Rahajeng rahine Tumpek Kandang/Tumpek UyeHari Tumpek Kandang dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali, atau tepatnya pada setiap hari Saniscara Kliwonwuku Uye.

Tumpek Kandang adalah merupakan salah satu wujud rasa kasih dan sayang serta ungkapan rasa terimakasih manusia pada binatangpeliharaan atau ternak.#Berbuatlah agar semua orang, binatang – binatang dan semua mahluk hidup berbahagia.(Yajurveda XVI.48)Binatang itu dianggap sangat berjasa karena sudah membantu manusia dalam bekerja, digunakan sebagai kurban dalam upacara, disembelih untuk konsumsi dsb.Kandang dalam filosopi mengandung makna mengandangkan pikiran yang begitu liar, diibaratkan seperti hewan dan harus dikendalikan sehingga mampu membatasi atau mengekang keinginan yang bersifat seperti binatang,misalnya seperti hidup tanpa tata krama, liar, malas, marah, loba, dsb.Kalau dilihat dari Urip Saniscara Kliwon Uye, berjumlah 7 dan itu dianggap sebagai hari yang berwatak rajas, yang disejajarkan dengan watak Sato ( binatang)Saniscara 9 + Kliwon 8 + Uye 8 = 25 dan apa bila kita dijumlahkan2 + 5 = 7.Untuk itu pada hari Tumpek kandang kita perlu menyucikan diri, untuk nyomia atau menetralisir kekuatan binatang dalam diri kita, karena daging dari hewan yang kita makan akan bersemayam pada tubuh manusia dan akan membawa pengaruh pada tabiat, sifat dan karakter manusia.Saniscara Uye merupakan Tumpek Kandang untuk mengupacarai semua jenis binatang besar, ternak maupun binatang lainya.Upacaranya untuk sapi, kerbau, gajah dan binatang besar lainnya.(Sumber; Sundarigama)Pada Tumpek kandang umat menghaturkan persembahan pada Sang Hyang Rare Angon sebagai manifestasi dari Dewa Siwa yang berfungsi sebagai penguasadan penjaga semua binatang. Dengan tujuan untuk diberikan keselamatan pada semua hewan peliharaan dan ternak agar bisa bermanfaat dan hasilnya melimpahdan sesuai dengan harapan dari pemiliknya.Dengan menghaturkan persembahan itu maka manusia juga berharap agar tidak menjadi tulah hidup, karena hanya menikmati saja tanpa persembahan.#Adapun Banten pada Tumpek Uye untuk ternak jantan berupa tumpeng, sesayut 1, penyeneng, reresik, jerimpen, canang raka.#Dan untuk ternak betina bantenya sama dengan banten jantan, hanya ditambahkan dengan ketipat belekok blayag dan pesor.#Untuk bangsa burung atau unggas bantenya berupa ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng dan tetebus kembang payas.Semua persembahan itu, dihaturkan kehadapan Betara Siwa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Rare Angon agar Beliau dapat ngetakang(ngangonang) segala pikiran dan keinginan semua CiptaanNya utamanya Manusia agar bisa tercipta kehidupan yang harmonis di dunia ini (Jagathita). Yadnya yang dipersembahkan hendaknya disesuaikan dengan tempat, keadaan dan kemampuan darisetiap umat,Dumogi sarwa prani ngemanggihin kerahayuan kerahajengan ring jagate, lokha samastha sikhino bhawantu, sarwe sukhino bhawantu.Dumogi Setate Kenak Rahayu Sami 🙏

Om Shanti shanti shanti Om

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *